Harta Karun

 



Harta karun

Betapa beruntungnya kita jika menemukan sesuatu yang kita cari, kau pernah merasakannya bukan?

Sudah seminggu lebih aku mencari buku yang ingin kubaca, aku sudah melewatkan dua bagian dari trilogi negeri 5 menara. Aku membaca dari file yang ku download. Kalian tahu bukan, efek dari membaca dilayar handphone, kelopak mataku sampai bergerak gerak sendiri, hahahaha.

.

“ Kak. Buku yang ini masih ada” tanyaku pada seorang penjual buku sambil menunjukkan foto pada gawaiku.

“ ada, tapi yang ada kw, yang asli gak ada “ jawab penjual buku padaku sambil berjalan menuju tokonya.

“ kalau yang asli ada enggak kak?, tapi buku yang bekas, bukan yang baru “ jawabku sambil berjalan mengikutinya.

“ kalau yang asli enggak ada dek, yang kw tapi baru “ tangannya menyodorkan buku kw yang kucari.

.

Untuk sekarang aku lebih memilih membeli buku bekas dibandingkan buku yang baru, bukan karena aku tidak menghargai penulisnya, tapi banyak hal yang harus kupertimbangkan jika ingin membeli buku baru, dari mulai harga, kebutuhan, dan tempat dimana aku membelinya.

Aku mencari buku bekas yang asli, dibandingkan membeli buku baru tetapi Kw. Menurutku buku cekatan asli memiliki kualitas yang lebih bagus, tahan lama dan kertas yang lebih bagus. Mungkin nanti jika aku punya rejeki lebih aku akan membeli buku baru yang ada dalam list buku yang ingin aku baca.

.

Usahaku belum selesai, sudah dua judul yang telah kubaca secara online, aku merasa tidak cukup puas untuk terus terusan membaca secara online, aku harus memiliki buku cetak untuk judul selanjutnya.

“ pagi min, buku yang ini masih ada? “ tanyaku disebuah aplikasi belanja.

“ masih ada, kalau mau boleh datang ke rumah aja, manatau tertarik dengan judul judul yang lain “ jawabnya setelah 2 hari aku menunggu.

“ boleh tahu alamatnya di mana “ jawabku singkat.

Lama aku menunggu, ingin sekali rasanya aku telpon pemilik toko buku ini, tapi sayang, tidak ada nomor telepon pada aplikasinya.

Setengah jam berlalu dan aku mendapatkan notifikasi berbunyi di gawaiku. “ jln sukaramai, toko sianipar, cari aja di google “ katanya. Jawaban yang ku tunggu tunggu.

“ oke min, aku ke sana ya “ jawabku sambil tersenyum riang.

.

Alamatnya tidak jauh dari rumahku, hanya butuh beberapa menit, ku tancap gas sepeda motorku memecah kemacetan jalan di kota medan.

Tokonya tidak begitu besar, hanya sebuah garasi mobil yang diubah menjadi sebuah toko buku kecil, buku buku berserakan di mana mana, menggunung tak tersusun.

“ permisi, mau beli buku pak “ teriakku dari depan toko. Aku melihat seorang remaja yang sedang berbaring sambil memainkan gawainya, di terkejut dan melihat ke arahku.

“ iya bang, mau cari buku apa “ dia berdiri mendekatiku yang sedari tadi melihat lihat tumpukan beberapa buku di depanku.

“ saya lagi nyari buku ini dek, tadi saya juga udah chat lewat aplikasi, katanya bukunya ada “ kuperlihatkan chatingan ku di aplikasi dengan pemilik toko.

“ oh, itu mamah, bentar ya bang, saya cariin, kebetulan mamah lagi enggak di rumah “ jawabnya singkat.

Sambil mencari cari dalam tumpukan beberapa buku, tiba tiba gawai yang sedari tadi di pegangnya berbunyi, suara wanita dengan intonasi berat dan keras, kalian tahu bukan, suku batak identik dengan suaranya yang besar dangan logat yang berbeda.

“ coba kau lihat di sebelah pintu, udah mamah simpan di sebelah itu “ dari ujung telpon terdengar suara ibu penjual buku.

.

Lama mencari, buku yang kunjung kuminta tak juga ditemukan. “ aku boleh masuk gak dek “ tanyaku kepada adik penjaga toko.

“ boleh bang, masuk aja sambil lihat lihat yang lain” jawabnya tanpa melihatku, dia sibuk mencari di tumpukan buku yang lain.

Tanpa pikir panjang aku masuk ke dalam, mataku liar mencari buku yang ku incar, sebenarnya banyak buku yang familiar, penulis penulis yang terkenal, tapi aku fokus pada apa yang kucari.

Ketemu, mataku fokus pada satu buku, “ dek, boleh ambilkan yang itu “ seruku sambil menunjuk buku yang ada di tengah tumpukan buku.

“ yang ini bang “ tubuhnya yang besar berdiri di samping tumpukan buku, dengan mudah tangannya telah berhasil mengambil tumpukan buku yang sedari tadi kuminta.

“ iya “ jawabku singkat, tangannya yang besar menyodorkan buku yang diambilnya dari atas.

Kubolak balik halaman demi halaman, kuangkat dan kuputar putar bukunya. Sial bukunya palsu, bukan cetakan asli, seruku dalam hati.

Mataku terus mencari, seingatku ibu penjual toko menjelaskan ada beberapa buku yang sama dan cetakan asli. Kubolak balik tumpukan buku, kucari Tingkat demi Tingkat.

“ coba ambil yang itu, yang judulnya sama “ seruku pada adik penjaga toko, “ iya, yang sebelah atas “

Tangannya Kembali mengangkat, meraih buku yang aku tunjuk, tak butuh waktu lama buku itu sudah ada dalam genggamanku, kubolak balik halaman demi halaman, kuperhatikan dengan seksama, tidak salah lagi, ini buku cetakan asli, buku seri ketiga dari trilogi buku Negeri 5 Menara, lanjutan dari buku yang telah kuselesaikan.

Hatiku menggebu, mataku semakin tajam mencari, satu demi satu tingkatan rak buku kuperhatikan, tidak ada satu pun yang terlewat, banyak buku yang begitu terkenal dan ingin sekali kubaca, tapi sayang, rasa inginku terhadap buku itu kalah dengan buku yang sedang aku cari.

“ aku boleh naik enggak ke atas “ tanyaku padanya. Aku penasaran dengan tumpukan buku ada pada rak paling atas, buku buku yang tidak asing bagiku, beberapa buku yang ditulis oleh orang orang terkenal.

“ boleh bang, naik aja, ini ambil kursinya “, adik penjaga toko memberikanku sebuah kursi untuk aku pakai sebagai tangga.

Dengan bantuan kursi tubuhku sudah berada sejajar dengan beberapa tumpukan buku, rasa penasaranku semakin meninggi, bak sebuah orang yang sedang menggali harta karun, menggali tumpukan barang barang yang berharga.

Sudah lama aku tertarik dengan membaca, tapi aku hanya mempunyai beberapa buku cetak yang sempat aku beli dari uang tabunganku, kenapa baru sekarang aku kepikiran untuk membeli buku bekas original.

Beberapa tumpukan buku yang berada di atas sudah aku pindahkan, tapi tak kunjung ku jumpai, hingga sampai pada tumpukan buku terahkir. Ketemu, itu salah satu buku yang kucari, sampul buku yang tidak asing bagiku, sampulnya mengintip di antara tumpukan buku, hampir tak terlihat, dia tersenyum padauku dari sela sela tumpukan buku buku itu.

Dengan sedikit usaha memindahkan beberapa tumpukan buku, akhirnya ketemu juga, berada dibagian paling belakang, buku seri pertama dari trilogi negeri 5 menara.

Kubolak balik bukunya, kubuka halaman demi halaman, betapa senangnya aku menemukan buku cetakan asli dengan kondisi yang masih bagus, bahkan penanda halamannya masih ada, cover bukunya masih bagus dan halamannya masih terjaga. Aku bagaikan menemukan emas di antara tumpukan kotak rongsokan, kalian pasti bisa membayangkan menemukan sesuatu yang sudah kalian cari cari, begitulah perasaan yang kurasaakan saat itu.

.

Dengan hati yang Bahagia aku mengendarai sepeda motorku di antara kemacetan kota medan, buku yang kucari telah ada didalam tas ranselku, hari ini aku menemukan 2 dari 3 buku trilogi negeri 5 menara karya A. Fuadi, memang belum lengkap, tapi itu sudah lebih dari cukup. Sebelum meninggalkan toko buku itu, aku bertitip pesan dan meninggalkan beberapa list buku yang kucari, tak lupa pula aku meninggalkan nomor hanphone ku, sewaktu waktu buku yang kucari sudah ada, pemilik toko bisa menghubungiku atau aku yang menghubungi mereka, menanyakan apa pesananku sudah ada.

Aku punya keinginan mengumpulkan beberapa buku yang menurutku bagus,berniat untuk membeli 2 buku dalam sebulan, tidak harus buku yang baru, tapi jika ada rejeki lebih aku akan membelinya.

Barangkali nanti aku punya perpustakaan mini di rumahku kan seru. hahahahah

 

 

Komentar

Postingan Populer